Tugas
Interaksi Manusia dan Komputer
Nama
: Mira
NIM
: 8040110058
Kelas : 03PS3
A. Bentuk
Waterfall
Model ini adalah model yang muncul pertama
kali yaitusekitar tahun 1970 sehingga sering dianggap kuno, tetapi merupakan
model yang paling banyakdipakai didalam Software Engineering (SE). Model ini
melakukan pendekatan secara sistematisdan urut mulai dari levelkebutuhan sistem
lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding, testing/verification, dan
maintenance.
Keterangan:
- System / Information Engineering and Modeling.
Permodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari
keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk software. Hal ini sangat penting, mengingat software harus dapat berinteraksi denganelemen-elemen yang lain seperti hardware, database, dsb. Tahap ini sering disebut dengan Project Definition.
keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk software. Hal ini sangat penting, mengingat software harus dapat berinteraksi denganelemen-elemen yang lain seperti hardware, database, dsb. Tahap ini sering disebut dengan Project Definition.
- Software Requirements Analysis.
Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan
difokuskan pada software. Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat,
maka para software engineer harus mengerti tentang domain informasi dari
software, misalnya fungsi yang dibutuhkan, user interface, dsb. Dari 2
aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan sistem dan software) harus
didokumentasikan dan ditunjukkan kepada pelanggan.
- Design.
Proses ini digunakan untuk mengubah
kebutuhan-kebutuhan diatas menjadirepresentasi ke dalam bentuk “blueprint”
software sebelum coding dimulai. Desain harus dapat mengimplementasikan
kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya.Seperti 2 aktivitas
sebelumnya, maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi
dari software.
- Coding.
Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini
adalah komputer, maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang
dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses
coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap design yang secara teknis
nantinya dikerjakan oleh programmer.
- Testing / Verification.
Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan. Demikian
jugadengan software. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar
software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan
kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.
- Maintenance.
Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di
dalamnya adalahpengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya hanya
seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih ada errors kecil yang tidak
ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada
software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari
eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau
perangkat lainnya.
- Keunggulan Waterfall:
a. Dituntut bekerja secara
disiplin
b. Dokumen lengkap
c. Selalu dalam kontrol SQA
d.
Maintenance mudah, karena dokumen lengkap
- Kekurangan:
a. Konsumen kesulitan membaca dokumen,
komunikasi menjadi sulit
b. Alur linier, proses lambat.
c. Konsumen tidak dapat melihat hasil hingga akhir
tahapan
d. Personil tidak
bekerja optimal, karena ada waktu tunggu sebuah tahapan selesai
B. V Model
Teknik V model sering disebut
sebagai pengembangan dari teknik waterfall. V model untuk verifikasi dan
validasi dan merupakan model standar yang banyak dipakai di negara-negara Eropa
seperti standar untuk proyek pertahanan dan administrasi federal di Jerma. V
model merupakan proses pengembangan perangkat lunak (juga berlaku untuk
pengembangan hardware) yang dapat dianggap perluasan dari model air terjun.
Alih-alih bergerak turun dengan cara yang linear, langkah-langkah proses yang
bengkok ke atas setelah fase coding, untuk membentuk V yang khas. V model
menunjukkan hubungan antara setiap vase siklus hidup pengembangan dan fase
terkait pengujian. Sumbu horisontal dan vertikal merupakan kelengkapan waktu
atau proyek (kiri ke kanan) dan tingkat abstraksi (yang kasar-butiran menonjol
abstraksi), masing-masing.
V Model digunakan dalam proyek
teknologi informasi di negara Jerman. Hal ini berlakuterutama untuk proyek
teknologi informasi pada pada sektor pertahanan negara Jerman. Selainitu, V
Model juga digunakan oleh software developer negara Jerman untuk proyek
teknologi informasi lain.
- Keuntungan menggunakan teknik V model :
a.
Merupakan
model pengambangan terstruktur.S
b.
Setiap fase
dapat diimplementasikan dengan dokumentasi yang detail dari fase sebelumnya.
c.
Aktivitas
pengujian dapat dimulai di awal proyek, sehingga mengurangi waktu proyek.
- Kelemahan menggunakan teknik V model :
C. Star Life Cycle Model
- Fasilitas yang penting:
a. Tidak kegiatan kecil yang harus
selalu urut. Pengembangan dapat dilakukan di satu bagian saja.
b.
Pengujian dilakukan terus-menerus, tidak harus diakhiri.
c.
Pengembangan dari pengamatan perancangan interface.
Dengan fitur utamanya, evaluasi dilakukan pada acara utama, tidak perlu
adanya pengurutan dalam pemrosesan kegiatan yang dilakukan.Fitur utama yand
dimiliki adalah rekayasa usabilitas, pendekatan rekayasa engineering, penentuan
persyaratan, desain, evaluasi dan prototyping, dapat digunakan untuk proyek
kecil, dan memiliki panduan untuk mencapai usabilitas yang diharapkan.
Evaluasi merupakan pusat dari
model ini, dan setiap kali suatu kegiatan selesai, hasilnya (s) harus dievaluasi.
Jadi proyek mungkin mulai dengan pengumpulan persyaratan, atau mungkin mulai
dengan mengevaluasi situasi yang ada , atau dengan menganalisis tugas yang ada,
dan sebagainya.
D. Model Rancangan Interaksi Sederhana
Keterangan:
• Identifikasi
kebutuhan dan persyaratan system disini suatu sistem akan di identifikasi sesuai
denga kebutuhan sistem itu sendiri.
• Pengembangan
desain alternatif (desain konseptual dan fisikal)
• Membuat
versi interaktif dari desain yang dihasilkan
• Mengevaluasi
desain (usabilitas dan user experience)
Model
Rancangan Interaksi Sederhana
- Satu titikan masukan
- Rancangan menghasilkan prototipe yang interaktif yang dapat dievaluasi
- Evaluasi dapat dilakukan dimana saja
- Evaluasi harus dikaitkan dengan hasil akhir
E. Siklus Hidup Untuk Pengembangan (RAD: Linier Sequential)
• Versi cepat dari Water Fall,
dengan pengembangan modular
• Menggunakan Joint Application
Development
• Yang paling dibutuhkan user adalah
workshop JAD
Rapid Aplication Development (RAD)
adalah sebuah model proses perkembangan software sekuensial linier yang
menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek. Model RAD ini merupakan
sebuah adaptasi “kecepatan tinggi” dari model sekuensial linier di mana
perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan pendekatan kontruksi berbasis
komponen. Jika kebutuhan dipahami dengan baik, proses RAD memungkinkan tim
pengembangan menciptakan “sistem fungsional yang utuh” dalam periode waktu yang
sangat pendek (kira-kira 60 sampai 90 hari). Karena dipakai terutama pada
aplikasi sistem konstruksi, pendekatan RAD melingkupi fase – fase sebagai
berikut :
- Business modeling. Aliran informasi di antara fungsi – fungsi bisnis dimodelkan dengan suatu cara untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan berikut : informasi apa yang mengendalikan proses bisnis? Informasi apa yang di munculkan? Siapa yang memunculkanya? Ke mana informasi itu pergi? Siapa yang memprosesnya?
- Data modeling. Aliran informasi yang didefinisikan sebagai bagian dari fase business modelling disaring ke dalam serangkaian objek data yang dibutuhkan untuk menopang bisnis tersebut. Karakteristik (disebut atribut) masing – masing objek diidentifikasi dan hubungan antara objek – objek tersebut didefinisikan.
- Proses modeling. Aliran informasi yang didefinisikan di dalam fase data modeling ditransformasikan untuk mencapai aliran informasi yang perlu bagi implementasi sebuah fungsi bisnis. Gambaran pemrosesan diciptakan untuk menambah, memodifikasi, menghapus, atau mendapatkan kembali sebuah objek data.
- Application Generation. RAD mengasumsikan pemakaian teknik generasi ke empat. Selain menciptakan perangkat lunak dengan menggunakan bahasa pemrograman generasi ketiga yang konvensional, RAD lebih banyak memproses kerja untuk memkai lagi komponen program yang ada ( pada saat memungkinkan) atau menciptakan komponen yang bisa dipakai lagi (bila perlu). Pada semua kasus, alat – alat bantu otomatis dipakai untuk memfasilitasi konstruksi perangkat lunak.
- Testing and turnover.Karena proses RAD menekankan pada pemakaian kembali, banyak komponen program telah diuji. Hal ini mengurangi keseluruhan waktu pengujian. Tetapi komponen baru harus di uji dan semua interface harus dilatih secara penuh.
Kelebihan :
a. RAD mengikuti tahapan pengembangan sistem sepeti umumnya, tetapi
mempunyai kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang ada (reusable
object).
b. Setiap fungsi dapat
dimodulkan dalam waktu tertentu dan dapat dibicarakan oleh tim RAD yang
terpisah dan kemudian diintegrasikan sehingga waktunya lebih efesien
Kekurangan model RAD
adalah:
a. Bagi proyek yang besar tetapi
berskala, RAD memerlukan sumber daya manusia yang memadai untuk menciptakan
jumlah tim RAD yang baik.
b. RAD menuntut pengembangan dan
pelanggan memiliki komitmen di dalam aktivitas rapid-fire yang diperlukan untuk
melengkapi sebuah sistem, di dalam kerangka waktu yang sangat diperpendek. Jika
komitmen tersebut tidak ada, proyek RAD akan gagal.
Sumber Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar